Seminar Nasional Pertanian 2019

Blue Sky Hotel Balikpapan

August 7, 2019 – August 8, 2019


Tantangan & Peluang Menuju Pertanian Berkelanjutan merupakan Tema yang dipilih pada Seminar Nasional Pertanian tahun 2019. Pemilihan tema ini didasarkan pada seiring dengan meningkatnya kesadaran akan kelestarian lingkungan,Pertanian modern melalui program revolusi hijau mendapat sorotan dari berbagai kalangan, akibat adanya dampak terhadap perubahan kondisi ekologi lahan pertanian. Adanya dinamika tersebut mendorong munculnya gagasan untuk mengembangkan suatu sistem pertanian yang dapat bertahan hingga ke generasi berikutnya dan tidak merusak alam. Dalam dua dekade terakhir telah berkembang konsep pertanian berkelanjutan (sustainable agriculture) yang merupakan implementasi dari konsep pembangunan berkelanjutan (sustainable development). Pembangunan pertanian berkelanjutan bertujuan untuk meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat tani secara luas melalui peningkatan produksi pertanian yang dilakukan secara seimbang dengan memperhatikan daya dukung ekosistem sehingga keberlanjutan produksi dapat terus dipertahankan dalam jangka panjang dengan meminimalkan terjadinya kerusakan lingkungan.
Seminar yang bertemakan "TANTANGAN & PELUANG MENUJU PERTANIAN BERKELANJUTAN" ini akan membahas beberapa topik penelitian seputar :
  1. Pemanfaatan lahan pasca tambang untuk pertanian
  2. Permasalahan bidang pertanian, perkebunan dan peternakan
  3. Integrasi peternakan dan perkebunan
  4. Plasma nutfah endemik lokal dan unggul
  5. Teknologi perlindungan tanaman ramah lingkungan
  6. Pangan alternatif di Indonesia
  7. Makanan tradisional berbasis produk pertanian
  8. Kelembagaan Agribisnis (informasi, produksi, pembiayaan, distribusi) dan Kewirausahaan

Keynote Speaker :

Dr. Ir. H. Isran Noor, M.Si. adalah Gubernur Kalimantan Timur yang menjabat sejak 1 Oktober 2018. Ia pernah menjabat sebagai Bupati Kutai Timur periode 2009 - 2015. Ia juga pernah menjabat sebagai ketua umum APKASI.

Dr. Ir. Agung Hendriadi, M.Eng mendapatkan gelar Sarjana Teknologi Pertanian (jurusan mekanisasi pertanian) pada tahun 1986 di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Pendidikan Pasca Sarjana diperoleh pada tahun 1993 dari AIT-Thailand (jurusan Agricultural Engineering). Pendidikan Doktor (S3) ditempuh di AIT-Thailand (jurusan Agricultural Engineering) dan lulus pada tahun 2002. Saat ini beliau menjabat sebagai Kepala Badan Ketahanan Pangan Kementerian Pertanian sejak 18 Juli 2017 sebelumnya memangku jabatan sebagai Kepala Biro Hubungan Masyarakat dan Informasi Publik Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian sejak Maret 2016. Beliau juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian sejak 18 Juli 2014, serta sebagai Kepala Balai Besar Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian. Selain itu, beliau pernah menjabat sebagai Kepala Balai Pengelola Alih Teknologi Pertanian. Jabatan Perekayasa Madya diperoleh pada 1 April 2003. Sejak Januari 2006, yang bersangkutan dipercaya sebagai Vice President Asia Association at Agricultural Engineering (AAAE) untuk bidang industri.

Petani asal Sleman, Yogyakarta itu telah melahirkan apa yang kemudian dinamakan sebagai 'manajemen akal sehat'. Temuannya itu lahir 1996 silam. T.O Suprapto menamainya SRI atau System of Rice Intensification. Dalam SRI, T.O demikian dirinya sering dipanggil, menerapkan metode tanam satu, tanam muda, dan tanam dangkal. Metodenya ini kemudian dikenal hingga ke mancanegara. Metode T.O terbukti berhasil meningkatkan hasil pertanian dan yang tak kalah pentingnya adalah ramah lingkungan. Kesederhanaan dan ketekunan T.O Suprapto membuatnya dipercaya menjadi koordinator umum Ikatan Petani Pengendalian Hama Terpadu Indonesia (IPPHTI) sejak 1999 lampau. Maka tak mengherankan, jika kemudian T.O berkeliling nusantara dan membagikan ilmu dan pengalamannya. T.O Suprapto bertekad untuk tidak pernah berhenti belajar dan berbagi. Setidaknya, ada 22 buah buku yang mengulas seputar pertanian organik akan segera terbit. Pria pengagum Sunan Kalijaga ini bermimpi, suatu ketika konsep Joglo Tani dapat diterapkan oleh para petani di seluruh Indonesia.

 

Seminar Nasional Pertanian 2019 ini akan dilaksanakan pada tanggal 7-8 Agustus 2019 di Hotel Bluesky Balikpapan. Seminar ini mengeksplorasi ide-ide pengembangan teknologi pertanian berwawasan lingkungan, Inventarisasi hasil penelitian perguruan tinggi/pemerintah/stakeholders dalam bidang teknologi budidaya pertanian (agroteknologi), sosial ekonomi, teknologi hasil pertanian, keteknikan pertanian, dan bidang lainnya yang relevan, Meningkatkan pemahaman organisasi/institusi bidang pertanian terhadap prinsip pertanian berkelanjutan, mengintergrasikan nilai-nilai ekologis dalam sistem usaha tani dan pengelolaan fungsi pelestarian fungsi lingkungan hidup untuk mencapai sistem pertanian berkelanjutan, memberikan rekomendasi kepada penentu kebijakan khususnya Kementerian Lingkungan Hidup mengenai pengembangan teknologi pertanian berwawasan lingkungan hidup, meningkatkan kemitraan Kementerian Negara Lingkungan Hidup dengan organisasi bidang pertanian dalam upaya pengelolaan lingkungan hidup.

 

Informasi pendaftaran :

  1. Pendaftaran dibuka mulai 11 Maret - 15 Juli 2019
  2. Kontak yang dapat dihubungi Tetty Wijayanti (0813-5176-1722), Roro Kusumaningwati (0812-5340-622), Lusi (0812-5816-1728)
  3. Scan barcode berikut 

Conference Information



©Copyright Agroekoteknologi Fakultas Pertanian Universitas Mulawarman